Rabu, 14 September 2011

...hanya bisa memberikan apa yang kita punya...

Teringat kisah tentang Isa al masih (*bukunya apa ya?lupa-.-‘)
Saat itu, ketika dia sedang bersama murid-muridnya, tiba-tiba datang seseorang yang menghina dan mengolok-olok dengan kata-kata kasar pada beliau, dengan kasihnya ia justru memberi makanan dan kata-kata lemah lembut,..murid-muridnya protes, kenapa kau balas ia dengan sikap seperti itu? Isa pun berkata ..”karena seseorang hanya bisa memberikan apa yang dia punya:)”...MJJ,.paham kan maksudnya?
...hanya bisa memberi apa yang kita punya,..
Tanpa sadar sering kita menghujat dan mengolok-olok sesuatu yang tak sesuai dengan alur pikiran kita,.sesuatu yang kita anggap salah, ditambah lagi kita merasa punya ilmu untuk menghujatnya,:) tahukah kita apa yang kita lakukan itu justru menyiratkan bahwa ilmu yang kita punya itu ternyata tak berguna, koq bisa?bisa dong kan pake a klo pake u bearti bisu, lho malah ngawur, back to topik, koq bisa? Iya karena ilmu kita tertutupi, tertutupi oleh nafsu untuk merasa benar, untuk memandang rendah pendapat orang lain, menyiratkan bahwa kita hanya punya olokan dan kata-kata kasar, menyiratkan bahwa kita tak punya kata-kata santun yang pantas diucapkan, miris ya?ilmu yang sebegitu tingginya menjadi tak berguna karena kesulitan kita untuk mengontrol lidah:)
Ditambah lagi kalau ternyata orang yang kita olok-olok dan kita debat justru tersenyum manis dan mengatakan terimakasih, wuaa betapa bangganya kita, berhasil mengalahkan dia! hah, padahal nyatanya kitalah yang kalah sampai ke titik nadhir, kitalah yang hina, kitalah yang justru menjerusmuskan diri menjadi seseorang yang tak pernah diajari tata krama=__=" ironis ya, ga sadar? Baguslah, lanjutin aja, lanjutin aja mendebat semua hal yang tak sejalan dengan pola pikir kita, lanjutin aja mengeluarkan kata-kata hinaan yang ditujukan buat menjatuhkan mereka, maka makin hinalah kita pada akhirnya...bukan jadi pemenang,.. hebatt two thumbs up buat kita yang berhasil membuktikan diri bahwa betapa hinanya kita, naudzubillah,.
" Takutlah kalian semua pada api neraka walau dengan sedekah sebelah butir kurma kalau tidak ada maka dengan kalimat yang baik" (HR.Bukhari hadits no.5715)
Ya, kalimat yang baik adalah sebuah sedekah apabila kita tidak mampu bersedekah walau dengan sebelah butir kurma!! Sangat sulit untuk memberikan kalimat yang baik bagi saudara-saudara kita apabila kita tidak berusaha untuk berubah dan mencari tahu apakah kata-kata yang kita ucapkan menyakitkan perasaan lawan bicara kita ataukah tidak??selamat buat kita semua yang terkadang lupa bahwa kata-kata kita begitu menyakitnya bagi orang lain, kita telah menjadi penggores luka bagi orang lain, dan hebatnya lagi ketika merasa bisa mengalahkan pembicaraan mereka ternyata kitalah yang kalah, plok plok plok, karena justru lawan bicara kita mampu menahan apa yang bergolak di hatinya dan memberikan apa yang ia punya,.. sebuah senyuman,..ya, sebuah senyuman...senyuman ikhlas karena merasa diperhatikan oleh saudaranya,..ckckck sekali lagi selamat untuk kita semua,.
Mengatakan yang haq itu memang sebuah kewajiban, tapi bukankah Rasulullah sudah memberi tauladan?”berbicaralah sesuai dengan ilmu mereka dan sesuai bahasa mereka dan berlaku lemah lembutlah,..wew...kita hanya terpaku pada “menyampaikan yang Haq” padahal ada adabnya...mengatakan sesuatu yang benar itu memang sulit tapi mengatakan sesuatu pada saat yang tepat itu lebih sulit lagi,.. makin sulit ketika diminta mengatakan dengan cara yang benar...fiuh...berat, tapi bukan berarti musatahil,.
So, apa yang bisa kita berikan?silahkan dijawab,.. *karena kita hanya bisa memberi apa yang kita punya,. .

(when the moonlight shine..its cool,. brrr.....hatsyi *.*”)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search Box

Followers

Search This Blog