Minggu, 18 Maret 2012

Lost,.part #1


Kegemaranku berada di tempat baru berbanding lurus dengan rasioku untuk nyasar,.i’m lost in a new place,.lebih tepatnya mungkin terjebak di tempat baru tanpa tau arah dan tujuan,.
And now its pasuruan time,.
Rencananya mau farewel party bareng-bareng geng sableng pas kuliah, agent 007 (miss all of them so much) walau tak semua bisa ikut, tapi cukup bisa menghapus embun-embun kangen yang mulai berkondensasi,.
Hari itu pulang kerja, sabtu, siang hari, rencananya aku dari gresik ke pasuruan naek kereta dijemput di pasuruan dan berangkat ke malang,.
Dan jelas aku lebih memilih ke pasuruan dengan menggunakan kereta daripada bus, kenapa?karena dengan naek kereta lebih jelas aku akan turun dimana (rencananya untuk meminimalisir kemungkinanku nyasar) daripa naik bus, sudah tak tau jalur, tak tau pula dimana harus turun,.
So dengan kereta aku melaju ke pasuruan,.
Cukup nyaman, kereta ekonomi jaman sekarang jauh lebih nyaman dibanding dahulu,.sekarang sudah tak ada lagi cerita kereta ekonomi penuh berdesakan, karena kereta ekonomi sudah menerapkan aturan no pass no entrace,.tak ada karcis keluar aja,.
Lagipula kereta ekonomi itu menyatukan semuanya, kalo ingin melihat seperti apa corak indonesia, cobalah sekali-sekali naik ekonomi, di jamin seru, apalagi perjalanannya cukup menyenangkan, dengan melintasi sawah, ga kejebak macet, apalagi kereta ekonomi itu mengajarkan arti sebuah kesabaran pada kita,.karena tiap kali kereta dengan ‘status’ lebih tinggi maka kereta ini akan dengan sukarela memperslahkan kereta tersebut lewat,.so, ekonomi bukanlah pilihan untuk kalian yang terjebak dalam rutinitas ‘terburu-buru’:)
Back to topik, anyway, selama di kereta insyaAllah kita tak akan kekurangan topik obrolan, selalu saja ada, dari mulai berita terkini, gosip artis, harga sayuran sampai cerita keluarga semua tumplek blek disana, diiringi backsound penjual segala barang yang mondar mandir menjajakan dagangannya, adapula geng pengamen yang sukanya maen rame-rame, mungkin biar lebih banyak dapet tangkapan, tapi suara mereka sebenarnya ga jelek-jelek amat, asalkan lagunya pas enak,.tapi kalo diminta terus-terusan dengerin ya mikir-mikir juga:p
Dan sampailah di stasiun besar pasuruan, dan ternyata tak bisa dibilang besar, karena sebenarnya mungil, rencana awal mau nunggu di stasiun sampe temen- temen dateng, tapi ternyata stasiun tutup setelah kereta tadi lewat, dan mereka menungguku keluar dari stasiun, dan aku malah ga sadar kalo ditunggu:p untung ada bapak-bapak tukang becak baik hati, alhasil naiklah aku ke becaknya,.ngomong-ngomong becak disini mungil, lebih nyaman daripada becak jogja, untung bapaknya ramah, jadilah aku berkeliling sore-sore diantar muter alun-alun pasuruan, tujuan pastiku adalah masjid besar karena itulah tempat satu-satunya yang paling aman dan baru tersadar, orang jatim itu gemar ziarah ternyata,.masjid besar itu letaknya bersebelahan dengan makam salah satu syeh, dan subhanallah bahkan alun-alun penuh dengan mobil para peziarah, takjub, tak terbiasa dengan kultur seperti ini,.berjalan melintasi alun-alun, banyak anak-anak nongkrong, bahkan anak pacaran bercampur dengan para peiarah, ini peziarahnya yang gangguin orang pacaran ato orang pacaran yang kehabisan tempat buat pacaran?ckck,.
Menyempatkan masuk ke departemen store ala pasuruan, sempet terpikir, para mba mba pramuniaga di sini kayaknya punya ciri khas tersendiri,..tato tulang ikan alias tato habis kerokan:D,.karena semua pelayannya yang rata-rata ga berjilbab punya bekas kerokan di bagian lehernya, hehe tersenyum simpul,.
Cukup lama menunggu sampai gerombolan rangers datang menjemputku,.sejenak meunggu di masjid, berkenalan dengan ibu-ibu penunggu masjid, dan memperhatikan peziarah-peziarah yang hilir mudik memanfaatkan fasilitas masjid, sekedar ke kamar kecil ataupun sholat,.tapi satu yang pasti, tak ada satupun bahasa mereka yang bisa ku pahami,.ngenes.,.hanya senyum-senyum setiap ada yang nanya,.sepertinya itu bahasa madura asli, ato semacam itulah, karena tak satupun penggalan kata yang memungkinkan bagiku untuk di pahami,.desperate mode on,.
Makin malam suasana bukan makin sepi justru makin rame,.bahkan peziarah bukannya berkurang justru malah bertambah banyak,.dan rencananku untuk beristirahat jelas gagal total,.
Mungkin kelak ketika siang menjelang bisa menyempatkan datang kembali kesana,.hampir 4 jam disana belum cukup untuk mengambil kesimpulan tentang kultur disini, tak ada salahnya untuk coba datang lagi,.:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search Box

Followers

Search This Blog